Kamis, 18 Desember 2014

komunitas ikan cupang

Ikan cupang hias memang unik. Ikan cupang jantan memang sangat pemberang. Kalau bertemu dua ikan jantan saja langsung insangnya terbuka siap untuk berantem. Tapi ini bukan untuk diadu lho. Kedua ikan masih ditempatkan dalam dua wadah toples yang berbeda, jadi tidak mungkin mereka bertemu langsung dan tersekat oleh kaca. Saat marah mereka menjadi sangat indah karena mereka akan mengancam musuh sekaligus memamerkan keindahan sirip tubuh dan kombinasi warna. Tubuhnya akan berubah menghitam sekaligus sirip-sirip mereka akan terkembang indah. Dengan kelakuan unik ikan ini tidak mengherankan banyak orang menjadi terpikat untuk memeliharanya. Tidak hanya anak-anak, orang dewasapun banyak yang memeliharanya. 





Dengan banyaknya penggemar ikan hias ini maka tidaklah mengherankan dengan munculnya berbagai komunitas pecinta cupang hias seperti Kota Bambu Slipi (Kobapi) atau Indo Betta Splendens Club (InBS). Kobapi kemungkinan komunitas tertua dalam dunia percupangan karena ada sejak tahun 1960 an. Penggemar ikan cupang hias memang ada pasang surutnya. Ikan cupang hias pernah mengalami booming beberapa tahun yang lalu dengan ditandai dengan munculnya berbagai kontes ikan cupang hias. Namun saat inipun pasar domestik tetap menyisakan penggemar setia ikan cupang, bahkan pasar internasional tetap menggemari cupang hias pasokan dari Indonesia. Ikan cupang hias memang sudah go internasional, Aquarama - even akbar tahunan pameran ikan hias internasional yang diselenggarakan di Singapura, kontes cupang hias tidak pernah absen diadakan bersama kontes ikan-ikan hias lainnya. 

Banyak peminat yang ingin menjadi peternak cupang hias karena menguntungkan. Anggota Kobapi saja senantiasa tumbuh karena menyadari bahwa usaha pembiakan ikan cupang hias ini dengan bermodal kecil namun hasilnya menggiurkan. Bahkan beternak cupang bisa dilakukan pada lahan sempit karena breedingnya dapat dilakukan di tempayan, ember/box plastik, aquarium dan pembesarannya secara soliter dalam tabung-tabung botol. Harga jual ikan cupang hias bervariasi dari ribuan - ratusan ribu bahkan hingga jutaan rupiah. Kalau pasar ekspor yang dituju maka harga jualnya bisa dalam bentuk valuta asing atau dolar. Hasil anakan dari pembenihan sepasang indukan cupang bisa dihasilkan puluhan hingga ratusan ekor anakan. Jadi dari satu gentong/tempayan breeding ikan bisa menghasilkan uang dari ratusan hingga jutaan rupiah. Biasanya peternak lebih suka menjual cupang jantan dibandingkan cupang betina dengan alasan untuk menjaga stok dipasar agar harga ikan tidak jatuh. Berdagang cupang betina berkualitas masih tetap bisa dilakukan oleh peternak ikan namun dengan harga yang sangat aduhai...berkisar hingga ratusan ribu. Beternak ikan cupang hias untuk menyasar pasar ekspor juga bisa dilakukan. Seperti di situs jualan pak Joty (jotyabetta.com) seekor ikan cupang yang cantik bisa berharga puluhan dolar, menarik bukan....Cara beternak ikan cupang hias ini juga mudah dan relatif tidak banyak penyakit selama kita rajin menjaga kualitas air dan pakan. 

Berminat beternak ikan cupang hias ? berikut info ringkasnya. Ada beberapa varian cupang hias dilihat dari sisi bentuk ekor diantaranya ada jenis serit, halfmoon, butterfly, plakat. Sedangkan dari sisi kombinasi warna ada banyak sekali diantaranya Black Copper Dragon, yellow, golden, pineapple, lavender dan masih banyak lagi (jadi tinggal pilih mau breeding jenis yang mana). Penting pula diperhatikan adalah menjaga pembiakan dari jenis cupang yang sama semisal hanya indukan dari plakat saja (eksperimen antar berbagai strain masih diperkenankan untuk menghasilkan strain baru, meski ini percobaan yang melelahkan). Siapkan indukan cupang dengan umur sudah matang untuk kawin yaitu berkisar 5 – 6 bulan dengan ciri-ciri siap kawin untuk pejantan adalah sering membuat sarang buih pada pinggir botol atau betina yang sudah terlihat perutnya membuncit dan terlihat pucat bila didekatkan dengan ikan jantan. 

Persiapkan wadah untuk mengawinkan dan pemijahan yaitu wadah apa saja bisa toples atau akuarium ukuran 20x20x15 cm. Masukkan ikan jantan terlebih dahulu dan sebagai tempat membuat sarang biasanya diberikan potongan busa/foam, daun atau enceng gondok dan tempatkan wadah pada lokasi yang relatif sepi dan teduh. Mengganti air dua hari sekali karena ikan jantan akan lebih senang membuat sarang bila airnya rajin diganti. Setelah terlihat ada sarang berbentuk buih maka masukkan induk betina, biarkan mereka bercumbu beberapa saat. Untuk menambah kesyahduan pasangan cupang dalam memijah dapat ditambahkan daun ketapang laut yang akan merangsang hormon jantan untuk melakukan perkawinan. Setelah terlihat diantara sarang buih terdapat butir-butir putih yang menempel pada sarang itu menandakan bahwa proses perkawinan sudah berhasil tinggal menunggu telur tersebut menetas/memijah. Setelah 2-3 hari kemudian telur akan menetas. Benih/burayak cupang yang menetas akan terlihat seperti ujung jarum yang berenang renang secara bergerombol. Biarkan selama 3 hari, burayak cupang ini tidak diberikan pakan, karena pakannya masih berasal dari sisa kantung telur. Namun indukan tetap diberi pakan berupa cuk atau jentik nyamuk. Burayak dapat diberikan pakan berupa kutu air saring, artemia atau infosaria (budidaya pakan alami bisa cari di: o-fish.com/PakanIkan/artemia.php). Setelah besar, anakan ikan cupang hias ini dapat dipisahkan kedalam masing-masing tabung botol atau akuarium kecil secara soliter. Ada beberapa penyakit ikan cupang diantaranya adalah white spot, velvet, penyakit busung, berak putih, sedangkan obat untuk penyakit-penyakit tersebut adalah Blitch itch, Verominox, Fismate atau Root stop dll.
Karena ikan cupang hias yang paling banyak diperdagangkan adalah berjenis kelamin jantan maka adakalanya perlu proses maskulinisasi agar didapat banyak anakan jantan. Maskulinasi ini ada yang dapat dilakukan secara alamiah dan buatan. Maskulinasi buatan dilakukan dengan memilih induk betina yang sudah matang birahi dan induk jantan belum. Metode ini akan menghasilkan sedikit lebih banyak anakan jantan (60 % – 65 %) dibandingkan anakan betina. Sedangkan maskulinasi buatan adalah dengan pemberian hormon khususnya hormon endrogen methyl testosteron yang diencerkan dan dicampur kedalam air wadah pemijahan. Dengan metode hormonisasi ini akan dihasilkan ikan jantan lebih banyak sekitar 85 %, namun cara ini mahal. Ada cara sederhana seperti yang sering dilakukan oleh peternak untuk menghasilkan anakan pejantan ikan cupang  agar lebih banyak yaitu dengan mengawinkan induk betina sekali saja  setelah itu diafkir. 



Pemasaran ikan cupang hias relatif tidak sulit dilakukan karena saat ini sudah banyak wadah komunitas pecinta ikan cupang hias sehingga ajang ini adalah sarana untuk mencari indukan dan menjual hasil ternakan ikan. Titip ikan ke kios ikan juga bisa dilakukan, kios-kios ini pada umumnya sudah mempunyai wadah botol. Anda bisa negosiasi sendiri mengenai bagaimana menjalin kerjasamanya. Rajin mengikuti pameran flora fauna yang diselenggarakan berbagai EO juga bisa, baik yang di mall atau lapangan terbuka. Atau bisa juga dijual sendiri melalui internet, dengan internet pasarnya tidak hanya domestik saja namun internasional. Bahkan Kobapi sudah siap-siap go internasional atau peternak cupang seperty pak Joty punya langganan sendiri untuk pasar luar negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar