Dengan banyaknya penggemar ikan hias
ini maka tidaklah mengherankan dengan munculnya berbagai komunitas
pecinta cupang hias seperti Kota Bambu Slipi (Kobapi) atau Indo Betta
Splendens Club (InBS). Kobapi kemungkinan komunitas tertua dalam dunia
percupangan karena ada sejak tahun 1960 an. Penggemar ikan cupang hias memang ada pasang surutnya. Ikan cupang hias
pernah mengalami booming beberapa tahun yang lalu dengan ditandai
dengan munculnya berbagai kontes ikan cupang hias. Namun saat inipun
pasar domestik tetap menyisakan penggemar setia ikan cupang, bahkan pasar internasional tetap menggemari cupang hias pasokan dari Indonesia. Ikan cupang hias
memang sudah go internasional, Aquarama - even akbar tahunan pameran
ikan hias internasional yang diselenggarakan di Singapura, kontes cupang hias tidak pernah absen diadakan bersama kontes ikan-ikan hias lainnya.
Banyak peminat yang ingin menjadi peternak cupang hias karena menguntungkan. Anggota Kobapi saja senantiasa tumbuh karena menyadari bahwa usaha pembiakan ikan cupang hias ini dengan bermodal kecil namun hasilnya menggiurkan. Bahkan beternak cupang
bisa dilakukan pada lahan sempit karena breedingnya dapat dilakukan di
tempayan, ember/box plastik, aquarium dan pembesarannya secara soliter
dalam tabung-tabung botol. Harga jual ikan cupang hias
bervariasi dari ribuan - ratusan ribu bahkan hingga jutaan rupiah. Kalau
pasar ekspor yang dituju maka harga jualnya bisa dalam bentuk valuta
asing atau dolar. Hasil anakan dari pembenihan sepasang indukan cupang
bisa dihasilkan puluhan hingga ratusan ekor anakan. Jadi dari satu
gentong/tempayan breeding ikan bisa menghasilkan uang dari ratusan
hingga jutaan rupiah. Biasanya peternak lebih suka menjual cupang jantan
dibandingkan cupang betina dengan alasan untuk menjaga stok dipasar
agar harga ikan tidak jatuh. Berdagang cupang betina berkualitas masih
tetap bisa dilakukan oleh peternak ikan namun dengan harga yang sangat
aduhai...berkisar hingga ratusan ribu. Beternak ikan cupang hias untuk
menyasar pasar ekspor juga bisa dilakukan. Seperti di situs jualan pak
Joty (jotyabetta.com) seekor ikan cupang yang cantik bisa berharga puluhan dolar, menarik bukan....Cara beternak ikan cupang hias ini juga mudah dan relatif tidak banyak penyakit selama kita rajin menjaga kualitas air dan pakan.
Berminat beternak ikan cupang hias
? berikut info ringkasnya. Ada beberapa varian cupang hias dilihat dari
sisi bentuk ekor diantaranya ada jenis serit, halfmoon, butterfly,
plakat. Sedangkan dari sisi kombinasi warna ada banyak sekali
diantaranya Black Copper Dragon, yellow, golden, pineapple, lavender
dan masih banyak lagi (jadi tinggal pilih mau breeding jenis yang mana).
Penting pula diperhatikan adalah menjaga pembiakan dari jenis cupang
yang sama semisal hanya indukan dari plakat saja (eksperimen antar
berbagai strain masih diperkenankan untuk menghasilkan strain baru,
meski ini percobaan yang melelahkan). Siapkan indukan cupang dengan umur
sudah matang untuk kawin yaitu berkisar 5 – 6 bulan dengan ciri-ciri
siap kawin untuk pejantan adalah sering membuat sarang buih pada pinggir
botol atau betina yang sudah terlihat perutnya membuncit dan terlihat
pucat bila didekatkan dengan ikan jantan.
Persiapkan wadah untuk
mengawinkan dan pemijahan yaitu wadah apa saja bisa toples atau akuarium
ukuran 20x20x15 cm. Masukkan ikan jantan terlebih dahulu dan sebagai
tempat membuat sarang biasanya diberikan potongan busa/foam, daun atau
enceng gondok dan tempatkan wadah pada lokasi yang relatif sepi dan
teduh. Mengganti air dua hari sekali karena ikan jantan akan lebih
senang membuat sarang bila airnya rajin diganti. Setelah terlihat ada
sarang berbentuk buih maka masukkan induk betina, biarkan mereka
bercumbu beberapa saat. Untuk menambah kesyahduan pasangan cupang dalam
memijah dapat ditambahkan daun ketapang laut yang akan merangsang hormon
jantan untuk melakukan perkawinan. Setelah terlihat diantara sarang
buih terdapat butir-butir putih yang menempel pada sarang itu menandakan
bahwa proses perkawinan sudah berhasil tinggal menunggu telur tersebut
menetas/memijah. Setelah 2-3 hari kemudian telur akan menetas.
Benih/burayak cupang yang menetas akan terlihat seperti ujung jarum yang
berenang renang secara bergerombol. Biarkan selama 3 hari, burayak
cupang ini tidak diberikan pakan, karena pakannya masih berasal dari
sisa kantung telur. Namun indukan tetap diberi pakan berupa cuk atau
jentik nyamuk. Burayak dapat diberikan pakan berupa kutu air saring,
artemia atau infosaria (budidaya pakan alami bisa cari di:
o-fish.com/PakanIkan/artemia.php). Setelah besar, anakan ikan cupang hias ini dapat dipisahkan kedalam masing-masing tabung botol atau akuarium kecil secara soliter. Ada beberapa penyakit ikan cupang
diantaranya adalah white spot, velvet, penyakit busung, berak putih,
sedangkan obat untuk penyakit-penyakit tersebut adalah Blitch itch,
Verominox, Fismate atau Root stop dll.
Karena ikan cupang hias yang paling banyak diperdagangkan adalah berjenis kelamin jantan maka adakalanya perlu proses maskulinisasi agar didapat banyak anakan jantan. Maskulinasi
ini ada yang dapat dilakukan secara alamiah dan buatan. Maskulinasi
buatan dilakukan dengan memilih induk betina yang sudah matang birahi
dan induk jantan belum. Metode ini akan menghasilkan sedikit lebih
banyak anakan jantan (60 % – 65 %) dibandingkan anakan betina. Sedangkan
maskulinasi buatan adalah dengan pemberian hormon khususnya hormon
endrogen methyl testosteron yang diencerkan dan dicampur kedalam air
wadah pemijahan. Dengan metode hormonisasi ini akan dihasilkan ikan
jantan lebih banyak sekitar 85 %, namun cara ini mahal. Ada cara
sederhana seperti yang sering dilakukan oleh peternak untuk menghasilkan
anakan pejantan ikan cupang agar lebih banyak yaitu dengan mengawinkan induk betina sekali saja setelah itu diafkir.
Pemasaran ikan cupang hias relatif tidak sulit dilakukan karena saat ini sudah banyak wadah komunitas pecinta ikan cupang hias sehingga ajang ini adalah sarana untuk mencari indukan dan menjual hasil ternakan ikan. Titip ikan ke kios ikan juga bisa dilakukan, kios-kios ini pada umumnya sudah mempunyai wadah botol. Anda bisa negosiasi sendiri mengenai bagaimana menjalin kerjasamanya. Rajin mengikuti pameran flora fauna yang diselenggarakan berbagai EO juga bisa, baik yang di mall atau lapangan terbuka. Atau bisa juga dijual sendiri melalui internet, dengan internet pasarnya tidak hanya domestik saja namun internasional. Bahkan Kobapi sudah siap-siap go internasional atau peternak cupang seperty pak Joty punya langganan sendiri untuk pasar luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar